MAHAKAM ULU – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kampung Batoq Kelo, sebagai bagian dari program pengadaan energi terbarukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan di wilayah terpencil.
Hingga saat ini, PLTS berkapasitas total 60 Kilowatt Peak (KWp) telah terpasang dan menjangkau ratusan sambungan rumah warga, serta fasilitas umum seperti sekolah, rumah ibadah, dan balai pertemuan.
Keberadaan PLTS ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan akses listrik yang lebih stabil dan ramah lingkungan. Listrik yang dihasilkan juga akan mendukung aktivitas pendidikan, keagamaan, dan sosial di daerah yang sebelumnya mengalami keterbatasan pasokan energi.
Asisten I Setkab Mahakam Ulu, Agustinus Teguh Santoso, mengatakan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil sekaligus meningkatkan akses listrik di daerah terpencil.
“PLTS ini bukan hanya menghadirkan listrik bagi masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan pemberdayaan warga melalui Badan Usaha Milik Kampung (BUMK),” ujar Teguh, Jumat (28/2/2025).
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pemeliharaan PLTS menjadi aspek penting agar fasilitas ini dapat digunakan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keterampilan teknis, setidaknya dua orang teknisi di setiap lokasi, untuk memastikan operasional dan pemeliharaan berjalan lancar.
“Listrik 24 jam kini sudah dapat dinikmati oleh warga Batoq Kelo. Hendaknya masyarakat bersama-sama menjaga PLTS ini agar tetap berfungsi optimal untuk kepentingan bersama,” jelasnya.
Pengelolaan PLTS dilakukan melalui BUMK, yang bertanggung jawab atas perawatan dan operasional pembangkit. Model pengelolaan ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat lokal sekaligus memastikan keberlanjutan program. Selain itu, langkah ini juga bertujuan agar penggantian peralatan yang tidak layak pakai dapat dilakukan dengan mandiri.
Program PLTS ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian ESDM dalam mendorong penggunaan energi terbarukan di seluruh Indonesia, khususnya di daerah yang masih mengalami keterbatasan akses listrik.
Meskipun sudah beroperasi, Teguh mengakui bahwa masih ada tantangan dalam hal perawatan dan edukasi masyarakat mengenai penggunaan energi terbarukan. Namun, ia optimis bahwa dengan dukungan berbagai pihak, program ini akan berjalan lancar dan memberikan manfaat jangka panjang.
Ke depan, Pemkab Mahulu berencana memperluas cakupan PLTS ke lebih banyak kampung dan fasilitas umum. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mencapai kemandirian energi di tingkat lokal.
Keberhasilan program PLTS ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengelola energi terbarukan. Selain itu, program ini juga diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memperkuat kehidupan sosial masyarakat Mahakam Ulu.
Pewarta: Ichal/Ron
Editor: Agus S