spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Paslon Nomor 3 Angela-Suhuk Kampanye di Danum Paroy, Warga Sambut Antusias

MAHAKAM ULU – Di tengah keterbatasan listrik dan sulitnya akses pendidikan, warga Desa Danum Paroy dan Muara Ratah tetap menunjukkan semangat luar biasa. Jumat (16/5/2025) lalu, desa kecil yang terletak di pedalaman Mahakam Ulu itu disambangi pasangan calon nomor urut 3, Angela Idang Belawan dan Suhuk. Kampanye mereka tak hanya menjadi ajang politik, tapi juga ruang harapan.

Linda, seorang warga yang hadir dalam kegiatan tersebut, menggambarkan suasana yang jarang terlihat di desanya. Warga datang berbondong-bondong, tak hanya dari Danum Paroy, tetapi juga dari Muara Ratah. Mereka membawa semangat, bukan karena janji, tapi karena keyakinan akan perubahan.

“Kalau untuk persiapannya sih, saya rasa masyarakatnya bersatu, saling membantu. Jadi menurut saya bagus,” ucap Linda sambil tersenyum, meskipun dirinya mengaku netral.

Meski tergolong desa kecil, Danum Paroy hari itu tampak seperti pusat keramaian. Anak-anak berlarian, para ibu menyiapkan hidangan, dan kaum bapak sibuk mengatur tenda dan kursi. Semuanya bahu-membahu. “Antusias lah menyambut pasangan calon nomor 03 ini,” tambah Linda.

Baca Juga:   Distribusi Logistik PSU Dimulai, KPU Mahakam Ulu Hadapi Tantangan Geografis dan Cuaca

Kehadiran Angela dan Suhuk, menurut Linda, membawa kesan tersendiri. “Cukup ramah dan baik,” katanya singkat, namun penuh makna.

Tapi yang membuat warga berharap lebih bukan sekadar keramahan, melainkan visi yang menyentuh kebutuhan mereka.

Angela berbicara tentang listrik, jalan desa, dan pentingnya penerangan bagi anak-anak yang ingin belajar. “Anak-anak susah belajar kalau gelap,” ujarnya.

Suhuk menimpali dengan program pelatihan bagi pemuda. “Kami ingin anak-anak muda siap bersaing, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari,” katanya.

Bagi Linda, program-program itu bukan hal baru tapi baru kali ini terdengar nyata. Ia pun menaruh harapan pada pasangan ini.

“Sekolah dan jalan diperhatikan. Jalan Mahalu sering longsor, perlu diperkuat. Harapannya, kalau mereka terpilih, pembangunan bisa lebih dirasakan,” ucapnya.

Di desa yang masih mengandalkan genset dan terbatas sinyal, janji-janji itu terasa seperti cahaya kecil yang menembus gelap. Warga tidak menuntut keajaiban. Mereka hanya ingin didengar dan dipercaya.

Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R

BERITA POPULER