spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DPRD Ingin Hasil Membatik Jadi Peluang Pendapatan dari Pemkab Paser

PASER – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser mengingatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser agar turut menyediakan wadah bagi masyarakat agar kompetensi daei pelatihan berdampak bagi perekonomian.

Hal itu diutarakan mengingat Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kabupaten Paser tengah melakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lewat pelatihan membatik.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Paser, Edwin Santoso menyatakan, pentingnya hal itu sebagai satu kesatuan dari Pemkab Paser terhadap masyarakat yang tidak hanya memberikan pengetahuan namun juga bisa menjadi pendapatan.

“Dari pelatihan membatik yang diberikan, sepertinya perlu juga diupayakan agar hasil membatik dari pelatihan ini menjadi pendapatan baru bagi para peserta pelatihan,” kata Edwin.

Untuk diketahui, Disperindagkop-UKM Kabupaten Paser tengah memberikan pelatihan teknik dasar membatik kepada 40 orang. Hal itu dilakukan guna menambah keterampilan warga sekitar yang semakin berdaya saing kedepannya.

Pelatihan membatik

Pelatihan kepada 40 orang itu, rinciannua 30 orang dari Kelurahan Muara Komam, Kecamatan Muara Komam dan 10 orang warga Desa Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang. Peningkatan kapasitas SDM ini dilaksanakan selama 5 hari atau sejak awal November.

Baca Juga:   Dewan Terima LKPj Bupati Paser, Hasil Laporan Bakal Dibahas 30 Hari Kedepan

Adapun pelatihannya diajari langsung oleh Suliono pengrajin batik dan pemilik Rumah Batik Tunjung Langit khas Paser. Pelatihan itu katanya bagian dari pembinaan kepada masyarakat dalam menumbuhkan pelaku usaha ekonomi kreatif.

Menanggapi hal itu, Kepala Disperindagkop UKM Kabupaten Paser, Yusuf menyebut, saat ini masih sifatnya memberikan pelatihan dasar membatik. Harapan kedepannya dapat terus terlaksana di tiap kecamatan.

“Dan mudah-mudahan corak batik dari masing-masing kecamatan itu ada filosofinya,” tuturnya.

Perihal pemasaran batik hasil buatan jemari warga dalam pelatihan, pihaknya mengaku siap memfasilitasi atau memberikan ruang dalam hal penjual. Tapi dengan pelatihan itu diterangkannya dapat dikembangkan menjadi usaha kedepannya.

“Siapa tahu dari mereka ada yang memiliki keinginan untuk mengembangkan batik menjadi usaha. Pada dasarnya kami ingin kawan-kawan (peserta pelatihan) bisa berkarya dan memproduksi dari keterampilan yang dimiliki dalam membatik,” harapnya.

Sekadar diketahui, pada tahun lalu Disperindagkop-UKM bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Paser sukses memberikan pelatihan membatik kepada 34 warga. (Adv)

BERITA POPULER