spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Disperindagkop UKM Paser Rutin Pantau Kenaikan Harga

PASER – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Paser, waspada terhadap kenaikan harga komoditas kebutuhan pokok.

Terdapat 5 komoditas yang saat ini menjadi perhatian Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Hal itu disebabkan adanya kenaikan harga secara nasional. Kepala Disperindagkop UKM Paser, Yusuf, mengatakan kelima komoditas itu merupakan kebutuhan sehari-hari.

“Bawang merah, beras medium, gula pasir, ayam ras, dan telur ayam,” kata Yusuf, Kamis (25/5/2023). Sementara komoditas lainnya seperti beras medium di Kabupaten Paser masih diharga Rp 13 ribu per kilogram, bawang merah Rp 50 ribu per kilogram, dan gula pasir Rp 14 ribu per kilogram. Untuk harga ayam Rp 45 ribu per kilogram, dan untuk telur ayam Rp 33 ribu per kilogram.

Namun, komoditas yang mengalami kenaikan hanya terjadi di Kabupaten Paser saat ini, yaitu bawang putih seharga Rp 38 ribu per kilogram, sedangkan bawang merah masih seharga Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogram.

Baca Juga:   Pemilihan Sultan Paser Dibuka, Pastikan Benar-benar Keturunan

Lebih lanjut disampaikan, kenaikan harga tersebut telah terjadi sebelum Ramadan dan hingga kini belum terjadi penurunan. “Untuk komoditas cabe di Kabupaten Paser masih relatif stabil,” tambahnya.

Dijelaskan, Disperindagkop Kabupaten Paser setiap harinya terus melakukan pemantauan harga seluruh komoditas, salah satunya di Pasar Induk Penyembolum Senaken, dan melaporkannya secara rutin ke Kementerian Perdagangan RI.

Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan perangkat daerah terkait seperti Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan, dan Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah.

“Kami juga turut dalam kegiatan operasi pasar yang dilaksanakan,” terangnya.
Sebagai tindak lanjut kemungkinan adanya kenaikan harga, Pemkab Paser juga telah melaksanakan rapat koordinasi. Pertemuan yang dilakukan itu sebagai langkah dalam mencegah inflasi akibat kenaikan harga komoditas tersebut.

“Program jangka panjang untuk mencegah kenaikan harga dengan melakukan kerjasama dengan daerah lain penghasil lima komoditas tersebut,” tutup Yusuf. (bs)

BERITA POPULER