spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ritual Nebukoq: Simbol Syukur Panen dan Benteng Budaya Dayak di Mahakam Ulu

MAHAKAM ULU – Masyarakat Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, menggelar Nebukoq, sebuah ritual adat penuh makna sebagai bagian dari tradisi tahunan pesta panen. Kegiatan ini menjadi simbol syukur atas hasil pertanian sekaligus bentuk nyata pelestarian budaya Dayak di tengah arus modernisasi.

Ritual Nebukoq telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Dayak setempat. Selain bermakna spiritual, acara ini juga mempererat tali silaturahmi antarwarga lintas generasi. Warga dari berbagai usia dan latar belakang berkumpul mengikuti seluruh rangkaian prosesi adat dengan penuh khidmat.

Kepala Adat Kampung Ujoh Bilang, Amundus Lah, menegaskan bahwa Nebukoq tidak sekadar perayaan panen, tetapi juga menjadi cerminan kekuatan identitas budaya yang diwarisi secara turun-temurun.

“Dalam acara Nebukoq ini terdapat dua momen utama: sebagai puncak dari seluruh rangkaian kegiatan bertani, dan sekaligus penanda dimulainya pembukaan ladang baru bagi warga yang akan kembali menanam padi,” jelas Amundus saat ditemui Sabtu (31/5/2025).

Ritual ini diisi dengan berbagai unsur budaya lokal, mulai dari persembahan hasil bumi, tarian tradisional, hingga pemutaran musik khas Dayak. Semua dijalankan sesuai tata cara adat yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.

Baca Juga:   Komisi III DPRD Mahulu Dorong Percepatan Jalan Lintas Kabupaten dan Akses Nasional

Menariknya, seluruh hidangan yang disajikan kepada tamu berasal dari hasil bumi lokal, seperti padi, sayuran, ikan sungai, dan daging ternak milik warga. Hal ini menegaskan prinsip kemandirian dan keberlanjutan dalam kehidupan masyarakat adat.

“Kami menyuguhkan makanan dari hasil panen sendiri—bukan makanan instan. Inilah bentuk rasa syukur sekaligus edukasi bagi generasi muda,” tambah Amundus.

Ritual Nebukoq juga menjadi ruang edukasi budaya bagi generasi muda. Anak-anak dan remaja diajak terlibat langsung dalam prosesi sebagai bagian dari pewarisan nilai-nilai leluhur yang mulai tergerus zaman.

Peran tokoh adat dan masyarakat sangat penting dalam menjaga keaslian setiap tahapan acara. Mereka memastikan bahwa seluruh rangkaian tetap selaras dengan nilai-nilai sakral dan tidak terdegradasi oleh pengaruh luar.

Pemerintah daerah turut mendukung pelestarian tradisi ini, bahkan mulai meliriknya sebagai potensi wisata budaya yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.

“Kami berharap kegiatan adat seperti ini bisa terus dijaga, terutama oleh generasi penerus. Budaya adalah identitas yang harus diwariskan, agar tidak hilang di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi,” ujarnya penuh harap.

Baca Juga:   Pemkab Mahulu Dukung Penuh Pembangunan Tempat Ibadah di Kabupaten Mahulu

Melalui ritual Nebukoq, masyarakat Ujoh Bilang tak hanya merayakan keberhasilan bertani, tetapi juga memperkuat jati diri sebagai komunitas adat yang teguh memegang budaya. Tradisi ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai lokal tetap hidup dan relevan, bahkan di tengah derasnya perubahan zaman.

Reporter: Ichal/Ron
Editor: Agus Susanto

BERITA POPULER