MAHAKAM ULU – Bupati Kabupaten Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh, mengimbau kepada para guru agar tidak mudah mengambil tindakan ekstrem seperti mogok mengajar terkait pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang belakangan ini menimbulkan protes di kalangan guru. Bahkan beberapa sekolah di wilayah perbatasan sempat menutup kegiatan belajar mengajar sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan dalam pemberian TPP.
Bupati Bonifasius mengungkapkan, pemberian TPP tersebut masih dalam tahap pembahasan dan belum ada keputusan resmi yang dikeluarkan. Ia meminta para guru untuk tidak terburu-buru mempercayai dokumen atau informasi yang belum jelas kebenarannya. Dokumen yang beredar mengenai kenaikan TPP, lanjut Boni, bukanlah produk resmi dan perlu dikonfirmasi lebih lanjut.
“Baiknya bangun komunikasi yang bagus, jangan dengar isu-isu atau arahan dari pihak yang tidak bertanggung jawab, lalu mengambil tindakan yang merugikan anak-anak didik dan masyarakat. Itu tidak baik,” ujar Bupati saat membuka kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kampung Laham, Kecamatan Laham pada Rabu (19/2/2025).
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa Pemkab Mahakam Ulu terus berupaya meningkatkan kesejahteraan bagi para guru melalui gaji dan TPP. Saat ini, usulan terkait kenaikan TPP masih menunggu persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu sudah menyusun formulasi untuk TPP tersebut, dan tinggal menunggu persetujuan dari Kemendagri.
“Pemerintah tidak tinggal diam, kami sudah menyusun formulasi untuk TPP guru, tinggal kita tunggu persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri,” tambahnya.
Bupati berharap agar semua pihak bisa bersabar dan menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat, serta terus menjaga komunikasi yang baik antara pemerintah daerah dan tenaga pendidik.
Pewarta: Ichal
Editor: Nicha R