MAHAKAM ULU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) akan memberikan pelatihan mengenai nilai gizi kepada tenaga pengajar di sekolah-sekolah sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan segera diluncurkan.
Kepala Dinas Kesehatan P2KB Mahulu, dr. Petronela Tugan, menjelaskan bahwa pelatihan ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya jumlah tenaga ahli gizi di fasilitas kesehatan yang ada di wilayah tersebut.
“Di Puskesmas dan Rumah Sakit Pratama Mahulu, rata-rata hanya ada satu hingga dua tenaga ahli gizi, bahkan ada beberapa fasilitas kesehatan yang tidak memiliki tenaga ahli gizi sama sekali,” ujar Petronela, Kamis (20/2/2025).
Dengan keterbatasan tenaga ahli gizi, Dinkes P2KB memutuskan untuk melibatkan tenaga pengajar di sekolah-sekolah dalam program ini. Hal ini bertujuan agar para guru dapat memahami nilai gizi yang tepat untuk makanan yang disajikan kepada siswa.
“Kami ingin tenaga pengajar dapat membantu memastikan makanan yang diberikan kepada siswa memenuhi standar gizi yang dibutuhkan,” tambah Petronela.
Program MBG sendiri bertujuan untuk memastikan setiap siswa di Mahakam Ulu mendapatkan asupan gizi yang seimbang melalui makanan bergizi yang disediakan secara gratis di sekolah-sekolah. Dinkes P2KB akan memberikan bimbingan teknis terkait nilai gizi pada makanan jika program MBG segera dilaksanakan. Pelatihan ini akan mencakup teori dan praktek tentang komposisi gizi yang ideal untuk makanan siswa, termasuk porsi dan jenis bahan makanan yang harus disediakan.
Petronela menambahkan bahwa program MBG menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Mahulu. Diharapkan program ini dapat mengurangi angka stunting, meningkatkan kesehatan siswa, dan mendorong semangat belajar mereka.
“Kami sangat mendukung program strategis nasional ini. Meski kami memiliki keterbatasan ahli gizi, kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak sekolah dan komite orang tua siswa untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program ini,” kata Petronela.
Meskipun kewenangan MBG pelajar berada di Dinas Pendidikan setempat, Dinkes P2KB akan terus memantau pelaksanaan program dan memberikan dukungan penuh kepada semua pihak yang terlibat.
Pewarta: Ichal/Ron
Editor: Nicha R