spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Wisata Danum Layong Tak Lagi Diminati, Ini Penyebabnya

PASER – Wisata Danum Layong di Kelurahan Long Kali, Kecamatan Long Kali, mulai tidak diminati lagi oleh wisatawan. Tidak tersentuh pengembangan dan terkesan adanya pembiaran dari Pemkab Paser, membuat wahana air di perbatasan Kabupaten Paser kian tergerus.

Padahal lokasi pemandian air panas ini sempat menjadi salah satu lokasi andalan masyarakat dari berbagai daerah untuk berwisata. Itu tercatat pada 2010 lalu. Turunnya pamor lokasi ini, tak lain karena tidak ada pengelolaan yang baik.

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Long Kali, M. Arfah, turut membenarkan. Antusias warga untuk mendatangi objek wisata yang tak jauh dari tepi jalan itu sebenarnya cukup besar, seandainya fasilitas yang tersedia mendapat perhatian dan dikelola dengan baik.

“Sebenarnya jika dikelola dengan baik, bisa memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar. Karena satu-satunya kolam pemandian air panas yang bukan di daerah pegunungan,” ucap Arfah, Minggu, (26/3/2023).

Arfah menjelaskan, kini kadar air panas Danum Layong mulai berkurang. Hal ini tentu harus membutuhkan perhatian yang serius. Ini juga yang menyebabkan kurangnya wisatawan yang berkunjung.

Baca Juga:   Bakal Diatur, DPRD Kabupaten Paser Inisiatif Buatkan Peraturan Daerah PKL & Atlet

“Sekarang kurang terawat dan ada sedikit kesalahan dalam konstruksi sebelumnya, sehingga sumber air panasnya berkurang. Tapi, jika kita tinjau secara langsung dan membersihkan kolam itu, kita bisa melihat gelembung air panas itu tetap muncul, jadi masih ada potensi bisa dikembangkan,” jelasnya.

Kendati demikian, pihaknya tetap berkomitmen untuk mengembangkan wisata tersebut. Karena satu-satunya wisata di Kecamatan Long Kali yang lokasinya strategis. Ditambah dengan pemandangan tumpukan batu besar yang terlihat indah di sekitar lokasi, dan agrowisata tanaman buah yang juga bakal dikembangkan.

“Kita selalu berkoordinasi dengan Disporapar Kabupaten Paser untuk mengembangkan wisata ini. Memang perlu perencanaan perbaikan agar bisa kembali difungsikan,” urainya.

Diketahui, wisata yang lebih akrab dengan julukan kolam pemandian air panas itu dibuka untuk umum sejak tahun 2009. Lokasinya berjarak lebih kurang 78 kilometer dari Kecamatan Tanah Grogot atau Ibu Kota Kabupaten Paser dengan waktu tempuh sekira 1,5 jam.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser Muksin mengatakan, saat ini Pemkab Paser fokus kembangkan wisata prioritas yang berpotensi menambah PAD cukup besar yakni kawasan Wisata Terpadu Sungai Tuak dan Gunung Embun.

Baca Juga:   KPU Kabupaten Paser Seleksi Tertulis 802 Calon Anggota PPS Pemilu 2024

Disporapar Kabupaten Paser juga memiliki keterbatasan untuk mengelola dan mengembangkan semua objek wisata di desa-desa. Oleh sebab itu, perlu keterlibatan desa untuk mengembangkan wisata yang berpotensi di wilayahnya.

“Desa bisa mengelola wisatanya menggunakan APBDes. Jika desa mau mengelola, segera mengajukan permohonan untuk mengelola wisatanya ke Disporapar Paser,” urai Muksin. (bs)

BERITA POPULER